Mendapatkan ilmu bisa dari mana saja, pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia. Kegiatan membaca akan membuka jendela tersebut agar kita lebih mengetahui dunia yang sebelumnya kita tidak tahu. Kemampuan membaca, menulis, dan membangun komunikasi adalah pengertian dari literasi. Minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong minim. Pemerintah berusaha menumbuhkan minat membaca buku, melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Peserta didik dapat memperoleh berbagai informasi dari keterampilan membaca dalam proses pembelajaran.
Tujuan umum diadakannya gerakan literasi di SMKN 54 Jakart adalah menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti peserta didik. Adapun tujuan khususnya adalah membentuk budaya literasi di SMKN 54 Jakarta, meningkatkan minat baca di lingkungan sekolah, meningkatkan pengelolaan pengetahuan di lingkungan sekolah yang menyangkan, dan menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca sehingga bisa berkelanjutan. Prinsip literasi di sekolah harus disesuaikan dengan peserta didik berdasarkan karateristiknya. Pelaksanaannya harus seimbang dangan berbagai jenis teks yang dibutuhkan peserta didik. Literari yang berjalan dengan baik disertai keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan.
Tahapan budaya literasi di lingkungan sekolah SMKN 54 Jakarta. Peserta didik bebas memilih buku bacaan selain buku pelajaran contohnya novel, dongeng, don komik. Kebiasaan membaca selama 15 menit di dalam kelas sebelum pelajaran dimulai. Setelah selesai membaca, peserta didik mencatat hal-hal yang penting pada buku literasi seperti judul buku, pengarang, jumlah halaman, dan catatan hasil literasi. Selanjutnya buku literasi dikumpulkan kepada guru untuk ditandatangani.